ila yahya

1.4.20

Perjalanan Pendidikan Magister
April 01, 20201 Comments

July, 2017



Alhamdulillah saya lulus. Awalnya saya akan mengira bahwa kalaupun saya lulus, palingan hanya 'lulus bersyarat' karena saya agak pesimis dengan hasil tes TOEFL yang mungkin tidak memenuhi nilai standar. Namun nyatanya tidak, saya 'Lulus' tanpa adanya embel-embel kata 'bersyarat' di belakangnya. Itu artinya nilai TOEFL saya memenuhi standar. Alhamdulillah.. 

Dan saya benar-benar bersyukur atas apa yang Allah kasih ke Saya ini. Sesuai dengan prinsip saya sebelumya, Allah mengabulkan keinginan Saya yang ingin lanjut S2 dengan beasiswa. Alhamdulillah..

Sept 20, 2017 | 8:15 
Saya kehilangan semangat. Saya merasa ingin menyerah. Menjalani kuliah sekaligus kerja benar2 menyulitkan. Sy belum bisa akrab dengan semua teman angkatan, dan kerjaan di kantor juga tdk total. Saya ingin menyerah. Dan pilihannya hanya ada pada tetap kerja atau resign dari kantor. Saat ini sy sdh tdk bisa mundur dari perkuliahan. Krn bila sy mundur, sy harus mengganti 2x lipat dari spp yg telah dibayarkan oleh kemenpora. Dan sppku 9jt. Duit dari mana  untk bayar 2x lipatnya?

Di sisi lain, sy jg merasa tdk bisa meninggalkan kantor. Sy merasakan kedekatan yang benar2 membuat nyaman dengan mereka di kantor. Mereka care, mereka baik, dan mereka asyik. Sangat sulit mendapatkan rekan2 spt mereka.

Lalu apa yang harus sy lakukan? Apakah sy harus tetap menjalani keduanya? Kuliah dan kerja. Dengan resiko, mungkin sy akan mudah stres dan akan jatuh sakit. Kadang sy muak dengan diri sendiri yang terlalu dikendalikan oleh mood. Betapa menjengkelkannya hal itu.

Sept 25, 2017 | 23:52
Beberapa hari belakangan ini, sy slalu merasa menyesal mengapa mengambil peluang S2 ini. Andaikan sy tdk lanjut S2, mungkin tdk akan spt ini. Andaikan sy tdk mengambil langkah berani untuk terjun ke pascasarjana, mungkin sy bisa total dlm bekerja dan masih punya waktu berkumpul bareng keluarga.

Berbicara mengenai Keluarga, hahaha kemarin siang sy membuka foto2 yg ada di galeri, dan menemukan sebuah foto menggemaskan dari ponakan yang dulunya q claim sbg ponakan yg paling q sayangi, Aisyah. Namun beberapa bulan terakhir ini, sangat jarang waktuku untuknya. Bahkan beberapa bulan lalu ketika dia dirawat di RS, sy hanya sekali mengunjunginya. Kemudian beberapa hari kemarin sampai hari ini, dia sakit lagi. Dan sy sangat jarang bersamanya. Sy jarang pulang ke rmh dan lebih sering nginap di kosan krn begitu banyaknya tugas yang harus kuselesaikan, yah sy akui manajemen waktuku benar2 payah.

Sesekali sy pulang kerumah, itupun hanya sebentar. Dan saat bertemu dengan Aisyah, dia sangaaattt sangaattt senang. Dia yang sedang sakit, yang hanya bisa menangis, ketika melihat sy muncul dari pintu kamarnya, dia akan berbalik dan nampak senang, kemudian seakan minta digendong. Dan setelah bermain sebentar dan menggendongnya, q tinggal dia lalu kembali ke kantor. Betapa memuakkannya saat2 spt ini!!


Sy jengkel pd diri ini yg semakin jauh dari keluarga, dan tdk produktif. Betapa menjengkelkannya!!!

Jan 15, 2019
Saya sedikit dibuat stres oleh tesis. Saya bahkan bingung harus mulai dari mana untuk mengerjakannya. Saya merasa buntu, tidak mengerti apa-apa. Saya bahkan membahasnya dengan leader di tempat kerja. Dan dia memberi saya cuti sebulan agar bisa fokus di tesis.

Seminggu pertama cuti, saya seperti merasa kosong, merasa sia-sia mengambil cuti. mengapa? Karena seminggu cuti ini saya belum memulai apa-apa untuk pengerjaan proposal. Saya buntu, saya makin buntu. Saya sudah diberi wejangan oleh kakak yang lulusan magister. Tapi saya masih bingung menghubung-hubungkannya di latar belakang.

Feb 11, 2019 | 10:54 PM
Setelah  melalui banyak drama mulai dari cuti kerja, mengungsi ke Pinrang buat kerja Tesis hingga Resign dari kantor, akhirnya saya bisa mengerjakan bab 1 proposal saya.

Sangat jelas teringat bagaimana sulitnya melawan rasa malas, takut dan cemas karena tesis. Awalnya saya minta cuti sebulan dari kantor buat fokus tesis. Tapi cara ini gagal total. Saya cuti sebulan dan saya tidak mengerjakan apa-apa. Saya merasa buntu, tidak tau harus mulai dari mana. Kemudian Saya memutuskan untuk mengungsi ke Pinrang untuk mengerjakan Tesis. Tapi ternyata cara ini juga gagal. Baru juga 2 hari berada di kampung, Saya tidak betah dan ingin pulang ke rumah. Selama di kampung Saya hanya mengetik 1 paragraf, lumayan lahh. Akhirnya Saya pulang ke Makassar dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Karena Saya merasa percuma mengambil cuti yang tidak ada hasilnya, Saya memutuskan untuk masuk kantor lagi. Hanya beberapa hari masuk kantor, Saya memutuskan untuk resign dari kantor. Selain karena benar-benar ingin fokus tesis, ini juga disebabkan karena efek obat yang Saya konsumsi yang membuat Saya ngantuk di pagi hari. Karena merasa tidak berguna di kantor, akhirnya Saya memutuskan untuk mengajukan resign. Dan alhamdulillah resign Saya diterima.

Saya makin tidak bersemangat. Selama berhenti kerja, Saya hanya makan tidur di rumah. Tidak ada semangat menjalani hidup, tidak ada semangat mengerjakan tesis. Di saat Teman-teman pada maju proposal, Saya malah mengkhawatirkan ketidaksiapan untuk presentasi (padahal proposalnya belum ada dikerja sama sekali).

Motivasi dan support mengalir dari para saudara dan teman-teman. Saya disemangati bahwa Saya pasti bisa menyelesaikannya. Kakak juga mengembalikan perkataanku yang pernah kulontarkan untuk menyemangati dia dulu "Kalau Allah sudah menakdirkan Seseorang berada pada situasi, artinya Allah yakin bahwa orang itu bisa melaluinya". Selain memiliki 2 kakak yang terus mendukung, Saya juga punya teman yang selalu menyemangati.

Dan benar. Ternyata Saya bisa menyelesaikan bab 1. Semoga kedepannya pengerjaan proposal ini lancar.

Feb 28, 2019 | 01:27 AM
Saya kembali buntu di bab 2. Saya tidak mengerti harus diapakan bab 2. 

March 13, 2019 | 11:17 PM
Akhirnya saya bisa menyelesaikan proposal dan sudah konsul sekali dengan dosen pembimbing. Saya tau proses menuju ujian proposal masih sangat panjang mengingat saya baru sekali konsul. Tapi tak mengapa. Biarlah ini perlahan tapi pasti. Jangan terburu2. Saya sudah merencanakan, bulan satu dan dua mengerjakan proposal, bulan 3 persiapan maju ujian proposal, bulan empat penelitian, bulan 5 ujian hasil dan bulan enam wisuda. Semoga ini berjalan sesuai rencana. Aamiinn....

March 15, 2019 | 00:27 AM
Saat ini saya sudah berada pada tahap persiapan proposal. Walaupun kemarin2 saya benar2 dipusingkan oleh yang namanya proposal, tapi saat ini saya selangkah lebih dekat dengan proposal. Semoga semuanya lancar sampai pakai toga.

Oh iya, saya juga sudah resign dari kantor. Kantor yang dulunya sangat kucintai. Tak ada rasa penyesalan sama sekali. Entah sejak kapan, tapi semuanya benar2 berubah. Kantor yang dulunya sangat membuat nyaman kini tak lagi senyaman yang dulu. Suasananya, orang2nya, semua berbeda. Ah sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Kini saya harus fokus pada tesis. Smoga secepatnya bisa kelar.

March 20, 2019 | 01:56 AM
Cobaan pun datang. Di saat saya sedang berjuang untuk proposal, laptop saya malah rusak. Oh God...

March 21, 2019 | 06:22 PM
Lagi-lagi cobaan menghadang. Di saat saya sudah nemu laptop untuk digunakan、printer tidak bisa digunakan karena tidak bisa terconnect dengan laptop. Tapi tak mengapa、yang penting filenya sudah ada di flashdisk. Kan bisa ngeprint di luar.

Tapi cobaan lain juga menghadang. Di saat saya sudah ingin konsul dengan dosen pembimbing、ternyata dosennya mau ke luar kota selama 10 hari terhitung dari hari ini. Itu artinya saya harus bersabar menunggu. Mau ngapain saya selama 10 hari dengan kekosongan? Sambil mengisi waktu、 saya belajar bahasa korea. Kali2 aja ada yang tinggal di kepala.

March 22 2019 | 06:07 PM
Seperti ada semangat yang muncul dari dalam ingin menyelesaikan s2 secepatnya. Entah dari mana semangat itu. Sayangnya saya masih harus menunggu seminggu lagi untuk bisa bertemu dosen pembimbing. Saya harus ujian meja sebelum bulan 6. Optimis pasti bisa!!

March 25 2019 | 09:00 PM
Terharu bangettt. Kakak ku yang paling kusayang membelikan saya laptop. Katanya biar semangat lagi ngerjain tesisnya、 makanya beli laptop baru. Semoga saya tidak mengecewakannya. Semoga saya bisa selesai secepatnya.

April 07、 2019 | 11:07 PM
Masih seperti sebelum2nya、saya menyesal mengambil S2. Entah sampai kapan perasaan ini akan terasa. Seandainya Saya tidak mengambil S2、mungkin saya tidak akan sepusing ini. Betapa menyebalkannya dikelilingi perasaan seperti ini. Walau demikian、jalan yang bisa saya tempuh adalah menjalaninya dengan baik. Semenyesal apapun saya、saya harus tetap jalani. Tidak ada pilihan lain selain menjalaninya dengan baik.

Sept 11, 2019 | 06.17 PM
Alhamdulillah hari ini saya telah selesai proposal setelah sempat tertolak di proposal pertama di bulan mei. Puji syukur karena bisa menyelesaikan proposal hari ini. Terima kasih untuk tante dan kakak iparku yang telah menjadi donatur untuk konsumsi serta adekku yang telah mengantarkan konsumsi tersebut hingga ke kelas. Pokoknya senang banget hari ini. Ya Allah... terima kasih ya Allah...

Nov 19, 2019 | 08.24 PM
Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Hari ini saya telah melaksanakan seminar hasil. Selangkah lagi saya bisa keluar dari pascasarjana. Syukur alhamdulillah. Berkat doa dari keluarga dan teman saya menjalaninya dengan lancar. Setelah mengalami drama yang panjang, akhirnya saya selangkah lebih dekat dengan toga.

Terima kasih untuk riska yang sangat berjasa dalam proses saya pengerjaan tesis ini. Terima kasih untuk tante ana yang telah mensponsori konsumsi untuk para dosen. Terima kasih untuk support dari orang tua dan saudara2ku. Terima kasih untuk kakak2 ppw mkp yang selalu menyemangati saya. Terima kasih untuk kak bombom, hikmawan, kak robi dan kak nina sera teman2 mkp yg lain yang sudah turut mendoakan kelancaran seminar saya. Sekali lagi terima kasih 🙏.

Alhamdulillah saat ini saya tidak lagi merasakan penyesalan karena terjun di dunia magister. Semoga semua ini ada hikmahnya.

Nov 22 2019 | 07.19 PM
Saya capek dengan semua ini. Masih ada 2 berkas yg belum siap. Padahal hari rabu adalah deadline ujian tutup. Tapi saya belum mendapatkan ttd persetujuan untuk ujian akhir dari prof bulkis.

Saya capek dengan semua ini. Seakan ingin menyerah. Tp teman2 selalu menyemangati saya. Riska kak herul dan kak roby terus menyemangati saya bahwa saya bisa.

Kadang hatiku tidak tenang yang menyebabkan badan jadi tidak enakan. Lalu apa yang harus saya lakukan? Saya capek dengan semua ini. Seakan semua tenagaku sudah terkuras habis krn persiapan keluar dari pasca.

Di sisi lain, saya mengkhawatirkan dedi dan kak dana yang sampai hari ini belum naik seminar hasil. Saya berharap mereka bisa sama2 pakai toga dengan kami di bulan desember. Tapi teman2 yang lain menyuruhku untuk fokus pada diri sendiri. Berhenti memikirkan orang lain.

Des 03, 2019

Proses Ujian Akhir Magister, (Selasa) 03 Desember 2019.

Pembimbing:
- Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, MS.
- Drs. Hasbi, M.Si., Ph.D.

Penguji:
- Prof. Dr. Rahmatiah, MA.
- Dr. Ir. Abd. Rasyid, M.Si.
- Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si.

Ternyata ujian tutup tidak semengerikan yang ada di kepalaku selama ini.

Alhamdulillah,
Nurlailah, S.S., M.Si.

Note: Foto ini diabadikan oleh salah satu pengujiku yang paling baik, Ibu Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si. Salah satu penguji rasa pembimbing. Selalu memotivasi dan menasehati saya.



March 18, 2020
Hari ini harusnya saya wisuda. Tp H-2, wisudanya dibatalkan krn corona. Sangat kecewa pastinya. Apalagi mama yg sangat ingin menghadiri wisudaku.

Jun 23, 2020
Hari ini saya menjalani wisuda online via Zoom. Lucu juga... tp ga papa. Yg jelas pendidikanku kelar.

Wisuda Online Via Zoom




Reading Time:

@ilayahya_