2022, Tahun Penuh Kesadaran - ila yahya

1.1.23

2022, Tahun Penuh Kesadaran




Jika saya dibayar untuk mengingat kembali apa yang sudah kulalui selama tahun 2022 kemarin, maka saya tidak akan pernah mau. Bahkan ada banyak memori buruk yang ingin saya hilangkan dari ingatan ini. Entah bagaimana menjelaskannya. Tahun 2022 itu, mentalku betul-betul diacak-acak. 


Mulai dari saya memutuskan untuk melepas jilbab hanya untuk sebuah pekerjaan, ditinggal mati oleh kucing kesayangan yang sudah menemani saya selama 8 tahun, mengalami sakit yang parah, hingga perjalanan spiritual yang membuat saya memutuskan untuk kembali berhijab sampai sekarang dan rajin ibadah.


Bisa dibilang selama saya hidup di dunia ini, tahun 2022 adalah tahun yang paling kubenci. Namun dibalik semua itu Saya mendapatkan banyak pelajaran hidup.


1. Memutuskan untuk Melepas Hijab Hanya Untuk Sebuah Pekerjaan

Di awal Januari 2022, Saya berencana untuk berkunjung ke Malaysia untuk mengunjungi keluarga. Waktu itu Passport Saya sudah jadi dan tinggal menunggu tanggal yang pas untuk berangkat. Tapi sehari setelah passport jadi, Saya ditawari kerja di sebuah resto di Makassar. Saya pun menerima tawaran tersebut.


Saya mulai bekerja di Resto tersebut yang memiliki aturan setiap karyawan wanita yang muslim harus menggunakan jilbab. Dan ini membuat orang tua saya menjadi sangat senang karena saya bisa konsisten berhijab (Sebelumnya,  saya sering lepas-pasang jilbab karena saya merasa jilbab itu ribet dan menurunkan beberapa persen tingkat kekerenanku). 


Saya bekerja di situ antara nyaman dan tidak nyaman. Hingga 5 bulan kemudian Saya melamar di cafe baru dengan gaji yang lumayan dan tantangan baru karena Saya ditempatkan di posisi yang betul-betul baru bagi Saya. Ditempat ini tidak diperbolehkan menngunakan jilbab. Saya hanya bertahan 2 bulan di tempat ini hingga saya memutuskan untuk resign karena di tempat ini mentalku betul-betul diacak-acak.


2. Ditinggal Mati Oleh Kucing Yang Telah Bersama Selama 8 Tahun

Ini adalah puncak patah hati terberatku selama hidup. Selama bekerja, saya selalu pergi pagi dan pulang malam sehingga Saya tidak lagi memiliki quality time bersama kucing kesayanganku, namanya Ambo (kalian bisa liat galeri fotonya di Instagram @ambokece).


Ini berlangsung selama 2 bulan dan saya tidak mengetahui kalau dia memiliki sakit yang mulai parah. Hingga suatu hari, keluargaku mulai khawatir padanya dan menyuruhku untuk membawanya ke klinik. Tapi karena saya masih kerja pada saat itu, saya meminta tolong ke kakak untuk membawanya ke klinik. 


Ternyata kata dokter, dia memiliki Tumor di bagian kanan kiri perutnya dan harus dioperasi. Ini membuatku menangis di WC kantor dan mulai menyalahkan diri. Saya merasa karena saya terlalu sibuk kerja, saya tidak pernah lagi memperhatikannya.


Hingga di 1 Juli 2022, dia pun diambil oleh Allah. Dia mati di depanku ketika saya ngobrol dengannya. Saya menyaksikan dia sakratul maut sebelum benar-benar pergi (Ya Allah saya ngetik ini sampai nangis).


Stelah dikubur, hari-hariku mulai kacau dan betul-betul trauma hingga tidak ingin lagi memelihara kucing. Saya sudah dibuat stress dengan tempat kerja, dan kmini stress karena ditinggal mati oleh kucing yang telah bersama denganku selama 8 tahun. Dan akhirnya saya memutuskan resign dari cafe tersebut.


3. Mengalami Sakit Parah

Saya menyadari sakit yang kualami di 31 Oktober 2022 adalah bagian dari stressku yang ditinggal mati Ambo. Saya kehilangan nafsu makan, insomnia akut, lemas, demam, hingga berat badanku turun 11Kg dalam 1 bulan. 


Hingga pada suatu malam, saya mengalami titik terlemah. Saya meminta kakak untuk menginfus Saya. Malam itu saya betul-betul takut. Saya pucat, saya lemah, saya tidak bisa apa-apa. Orang-orang rumah yang melihatku sudah merasa kalau saya sudah tidak ada harapan. Hingga malam itu Saya sudah merasa inilah malam terkahirku di dunia ini dan tidak akan bangun lagi esok hari. Bahkan salah satu temanku mengira Saya telah meninggal dunia. 


4. Memutuskan untuk kembali berhijab

Masih di malam yang Sama, Saya takut Kalau Tuhan mengambilku sedangkan solatku masih tidak beres. Sepanjang malam Saya membaca kalimat ini أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه.


Malam itu Saya mengalami perjalanan spiritual dan alhamdulillah Saya terbangun dengan perasaan segar di setengah 6 pagi. Yah.. Saya melalui masa-masa kritis itu. Ketika Saya terbangun, mama juga kebetulan mengunjungiku di Kamar. Dan Saat itu juga Saya bilang ke mama kalau ingin kembali berhijab dan Saya juga akan rajin solat. Mamaku Sangat senang mendengar itu.


Yah.. 2022 memang tahun yang paling memberikan Saya banyak kesadaran baik dari segi membangun hubungan dengan Tuhan, orang tua dan orang lain, sserta dari segi percintaan juga banyak memberikan pelajaran.


Next Saya akan membahas poin-poin di atas lebih lengkap di tulisan-tulisan selanjutnya....


--------------------------


Saya sedang mengikuti challenge 30 hari bercerita. Jadi setiap harinya Saya akan memposting tulisan-tulisan baru.

#30hbc23 #30haribercerita #30hbc2301

No comments:

Terima kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan tinggalkan komentar ^_^

@ilayahya_